Selamat Datang di Blog Wartawan Pengadilan -- Menyajikan Informasi Hukum, Kriminal, Nasional secara Online -- Email: wartawanpengadilan@yahoo.com

Pers Berperan dalam Pembangunan Jakarta


JAKARTA - Peran pers dalam pembangunan di Ibu Kota Jakarta tidak perlu disangsikan lagi. Pers saat ini telah menjadi penghubung antara pemerintah dengan masyarakat. Tanpa adanya pers, apapun hasil yang telah dikerjakan pemerintah tidak akan pernah diketahui masyarakat. Tentunya diharapkan ke depan sinergi antara pers dengan pemerintah terus dijaga sehingga kemitraan tersebut tetap terjalin hangat.

"Peran pers sangat besar, salah satunya dalam membantu Pemprov DKI, menyampaikan berbagai pembangunan yang dilakukan kepada masyarakat," kata Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, saat acara Malam Anugerah Jurnalistik MH Thamrin-PWI Jaya, di Balai Kota DKI, Kamis (15/7) malam.

Pers menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan Jakarta. Melalui liputan-liputan kota yang dilakukan, pers membuat warga semakin mengenal kota mereka. Hal ini pula yang tidak perlu disanksikan lagi oleh semua pihak.

Gubernur mengatakan, saat ini banyak warga Jakarta yang tidak mencintai kota dan tidak bertanggung jawab atas kehidupan kotanya. Contohnya terlihat dalam berbagai tindakan yang mengotori kota, tidak disiplin berlalu-lintas, dan aktivitas-aktivitas lain yang membuat kota menjadi semakin kotor dan semrawut. Semua itu dapat diubah apabila insan pers mampu menyuguhkan liputan-liputan perkotaan yang memberi inspirasi bagi warga kota. Pers juga harus mampu menyuguhkan berita-berita berkualitas agar warga mendapat informasi yang akurat dan berimbang.

"Kalau ada lebih dari setengah warga Jakarta mencintai kotanya dan menjadi warga yang bertanggung jawab, Kota Jakarta akan maju pesat. Pers perlu bahu membahu dengan Pemprov DKI untuk menggalang dukungan dari semua pemangku kepentingan guna membangun Jakarta," tutur Fauzi Bowo.

Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, DH Assegaf, mengatakan, untuk menciptakan warga yang bertanggung jawab, pers harus mampu menyeleksi berita negatif agar tidak ditiru oleh anggota masyarakat lainnya. Berita bunuh diri, misalnya, harus dikemas sebaik mungkin agar tidak ditiru oleh masyarakat lainnya. "Pada zaman saya, peristiwa bunuh diri hampir tidak ada. Saat ini, peristiwa bunuh diri sangat tinggi dan cenderung berulang. Perlu ada perlakuan khusus bagi berita bunuh diri agar tidak ditiru oleh orang lain," kata DH Assegaf.

Sedangkan Ketua PWI Jaya, Kamsul Hasan, mengatakan, untuk dapat memberi pencerahan ke masyarakat, insan pers harus mampu menghasilkan karya berkualitas dan sesuai kode etik jurnalistik. Selama ini, masih banyak karya jurnalistik yang belum memenuhi kode etik.

Saat ini, PWI Jaya juga berniat merangkul lebih banyak pekerja infotainment agar dapat menyuguhkan berita yang berimbang dan sesuai kode etik jurnalistik bagi masyarakat. Infotainment ditonton oleh sekitar 10 juta warga Indonesia, terutama ibu-ibu dan remaja putri. "Tayangan infotainment tidak dapat dilarang. Lebih baik kita merangkul lebih banyak pekerja infotainment agar dapat diberi pelajaran mengenai kode etik jurnalistik,” kata Kamsul

Sekadar diketahui, dalam Malam Anugrah Jurnalistik MH Thamrin 2010 ini, sedikitnya ada enam kategori yang diikutsertakan. Yakni, foto jurnalistik, karikatur, liputan televisi, artikel pelayanan publik, artikel umum, tajuk rencana. Para pemenang dalam kegiatan kali ini, yakni Kompas mendapat satu anugerah untuk kategori karikatur terbaik atas nama GM Sidharta.

Kategori foto terbaik dimenangkan oleh Ferry Pradolo dari Indopos, kategori artikel pelayanan publik terbaik dimenangkan Nur Hakim dari Harian Pelita, kategori siaran televisi terbaik dimenangkan Tony Hartawan dari TPI, kategori artikel umum terbaik dimenangkan Syaiful Rizal dari Sinar Harapan dan kategori tajuk rencana terbaik dimenangkan Harian Suara Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LENSA Pengadilan

Video Gallery


ShoutMix chat widget